Antara Cinta dan Sahabat


Hidup akan indah bila kita masih memiliki seseorang yang kita sayangi, seperti via, via masih memiliki orang tua yang sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yang sangat menggemaskan yang masih kelas 4 SD. Serta tak luput mempunyai seorang sahabat yang baik yang selalu bersama ketika dia duka, lara pun senang. Via mempunyai sahabat dia bernama Mia dan Rahma. Kemana-mana kami selalu bersama seperti layaknya

Mencintai Tanpa di cintai


Postingan kali ini saya akan bercerita waktu masa SMA saya, dulu pas waktu saya tidak pernah bermimpi menjadi penulis. Sama sekali tidak. Yang ada dalam kepala kala itu, saya hanya bermimpi gadis yang saya sukai waktu SMA itu jadi kekasih saya. Itu saja. Entah kenapa sejak masa-masa puber saya klimaks, tangan saya seolah bergerak sendiri menulis puisi di layar komputer, di belakang buku-buku tulis, bahkan dibalik kertas kosong almanak. Saya tak mengerti. Semua itu respon secara otomatis.
Jadi begini mungkin ini sudah sering saya ceritakan pada beberapa tulisan saya waktu itu, saya kelas tiga SMA. Saya suka dengan perempuan bernama sebut saja Ani. Perasaan suka saya sudah meledak-ledak. Kebetulan juga kala itu ayah saya sudah membelikan seperangkat alat komputer. Di situlah segala macam perasaan ditumpahkan. Saya sangat berterima kasih kepada ayah saya, mungkin tanpa inisiatifnya membelikan saya komputer, tulisan-tulisan saya tak akan sampai kepada perempuan itu.
Selama mungkin kurang lebih 30 hari saya menulis puisi. Puisi-puisi itu saya print dan saya tulis di bawahnya "Pengagum Rahasia". Puisi-puisi itu saya taruh di kolong meja si Ani saban pagi atau sore hari, sebelum atau setelah mereka pulang dan kelas sepi. Setiap hari puisi-puisi itu ia baca sembari melirik ke kiri dan ke kanan siapa manusia yang meneror dirinya itu.
Di sini, saya merasakan ada kehidupan yang asing. Hidup tak keruan. Dilanda cinta. Dilanda asmara. Mungkin itu perasaan cinta pertama saya yang menggebu-gebu bak dikejar bus metromini.
Tiada tupai yang tak jatuh dari pohon, suatu hari, saya tertangkap basah. Ini gila. Saya sangat terkejut. Saya kira setelah bel pulang, si Ani dan teman-temannya langsung pulang. Ternyata, mereka menunggu dan mengintai, siapa dibalik topeng "Pengagum Rahasia" ini. Saat saya sedang curhat dengan teman saya bernama Roy di kelas, tiba-tiba pintu yang tertutup itu terbuka dengan lebar. Saya benar-benar gelagapan ketika tahu kalau si Ani dan teman-temannya yang membuka pintu itu.
Teman saya kabur. Saya ditinggal sendiri. Makin gundah gulana hati saya. Ibarat pisau sedang berada di leher saya. Ani mendekati mejanya. Ia melihat kolong mejanya. "Kosong," katanya. Ya, iyalah kosong, orang saya belum menaruh puisi di situ. Untung. Sungguh saya beruntung. Kemudian, pertanyaan demi pertanyaan diajukan kepada saya. Bermula dari "Sedang apa kamu di sini?" Lalu, "Jangan-jangan, kamu …".
Wah, sungguh hati saya tak karuan. Entah perasaan macam apa. Keringat bercucuran. Mau kabur tidak bisa karena pintu ditutup. Saya di serang. Saya diserbu. Saya tersudut duduk di belakang sendiri. Tak ada teman. Karena sudah tertangkap basah, saya pakai jurus terakhir: NGAKU!
Di kelas itu, mau tidak mau saya harus mengungkapkan segala perasaan yang sudah lama dipendam ini. Saya ditinggal berdua di kelas. Sungguh, ini kali pertama saya nembak seorang perempuan. Gugup. Gemetar. Keringat banjir di sekujur tubuh. Kata-kata yang saya ungkapkan seolah bukan dari diri saya. Saya katakan semua apa yang saya rasakan. Dan, ujung-ujungnya ia pun menolak cinta saya karena ia sudah punya kekasih.
Oh, langit seakan runtuh. Pikiran saya melayang entah ke mana. Begini rasanya nembak perempuan pertama kali dan ditolak. Ia pun pergi. Saya ditinggal sendiri. Dan, sejak itu, saya baru menyadari betapa asyiknya menulis puisi dan betapa sakitnya mencintai tanpa dicintai.

Setia Itu Indah

Selamat siang sob Assalamu'alaikum waroh matullahiwabarokatuh,

Berbicara masalah setia kayaknya kalian semua sudah pada tau, malahan lebih tau kalian daripada saya, namun saya cuman mau kasih tau tentang setian itu sangat menyenangkan dan indah.
Penahkah kalian melihat sepasang kekasih dalam hubungan pacaran tiap hari bertenkar?
pernahkah juga kalian melihat suatu keluarga yang bertengkar juga, sampai-sampai mereka jadi bercerai?
Tidak sedikit orang-orang mengalami pertikaian dalam pacaran dan bercerai dalam berkeluarga, disebabkan karna mereka tidak setia pada pasangan atau kekasihnya, dan mereka juga menganggap kalau setia itu sudah kuno yang tidak berlaku dizaman ini, padahal setia itu sangat indah dan menyenangkan, coba saja kalian perhatikan satu keluarga, dimana dalam satu rumah terdiri dari kakek, nenek, papa, mama, anak dan adik.
Kakek dan nenek itu sebuah contoh bahwa mereka saling setia sehingga mereka bisa memili papa dan mama tadi. Dan papa itu setia pada mama begitu juga dengan mama setia pada papa dalam keluarga itu, sehingga apa yang terjadi, dari kesetiaan mereka dan besarnya kasih sayang dalam diri mereka berdua sehingga mereka bisa mempunyai anak. Dan kakak dalam keluarga tadi juga setia pada adeknya, sebagai kakak dia tau apa yang harus dia lakukan pada adeknya dan apa yang dia berikan kepada adeknya sehingga adeknyapun merasakan kasih sayang dari seorang kakak.
Tidak ada pertikaian dalam keluarga itu, karna mereka semua saling tau kalau setia itu indah dan menyenangkan.
Keindahan dalam kesetiaan itu tidak langsung tampak pada saat waktu kalian setia, tapi setelah kalian jalani kesetiaan itu, keindahanya akan tampak pada kalian. Hubungan kalian akan menjadi abadi dengan orang yang kalian sayangi, ini sudah terbukti dalam keluarga tadi, coba saja kakalian buktikan
Bila kalian ingin setia jangan lupa iringi dengan niat tulus kalian agar tidak menyiksa batin kalian.


Sekian dulu dari saya. Salam kasih sayang